Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah memperingatkan bahwa pemerintah dapat menghadapi gagal bayar utang pada 1 Juni tanpa kenaikan batas utang.
Kepala ekonom Moody's Analytics Mark Zandi mengatakan kepada Senat bahwa rencana pemotongan pengeluaran yang didukung Partai Republik di tengah kekhawatiran resesi di masa depan sangat tidak tepat.
Moody's Analytics memperkirakan pemotongan anggaran Partai Republik akan mengurangi pertumbuhan lapangan kerja sebesar 784.000 pekerjaan hingga tahun 2024 sementara gagal bayar yang berlangsung setidaknya enam minggu akan merugikan perekonomian lebih dari 7 juta pekerjaan.
Senator Demokrat Sheldon Whitehouse, ketua panel, menyoroti bahwa pemerintah kini dihadapkan antara "gagal bayar atau bencana".
Brian Riedl, seorang senior fellow di Manhattan Institute mengatakan bahwa tingkat utang AS tidak berkelanjutan dan akan menyebabkan krisis yang jauh lebih besar jika tidak dikurangi.
“Jika kita tidak menangani ini, pasar obligasi pada suatu saat akan terdampak dan itu akan jauh lebih menyakitkan,” dia bersaksi.
Republikan akan meningkatkan pagu utang AS sebesar US$1,5 triliun, yang akan mencegah gagal bayar AS paling lambat hingga 31 Maret 2024. Sebagai gantinya, Partai Republik menuntut pemotongan defisit anggaran sebesar US$4,8 triliun selama satu dekade.
(bbn)