Logo Bloomberg Technoz

ADB menggarisbawahi perekonomian Indonesia tumbuh 5,% pada kuartal III-2024 dan juga mencapai rata-rata 5,% pada 3 kuartal pertama, sejalan dengan proyeksi ADB pada September.

Selain itu, konsumsi swasta tetap solid, sementara belanja infrastruktur publik meningkat pada kuartal III-2024, didorong oleh perkembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan pembangunan jalan tol.

Ekspor neto berkontribusi sedikit terhadap pertumbuhan karena impor tumbuh lebih cepat pada kuartal III-2024, didorong oleh peningkatan aktivitas domestik.

Menurut ADB, Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada seharusnya masih memberikan dukungan untuk pertumbuhan pada kuartal IV-2024.

"Bank Indonesia menurunkan suku bunga kebijakannya sebesar 25 basis poin menjadi 6% pada September untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Berpotensi Lebih Besar

Dikonfirmasi secara terpisah, Principal Country Economist ADB Reza Anglingkusumo mengatakan setiap lembaga tentu memiliki perhitungan sendiri dalam menghitung proyeksi ekonomi.

Namun, Reza mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi lebih besar khususnya ketika terdapat kebijakan yang langsung menyentuh masyarakat dan memberikan efek pengganda atau multiplier effect.

Selain itu, perluasan kebijakan penghiliran atau hilirisasi dari sebelumnya hanya mineral menjadi agrikultur dan maritim juga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

"Selanjutnya transisi energi, itu perlu investasi besar, nanti kemudian mendorong pertumbuhan secara langsung dari sisi investasi maupun dampak ke produktivitas," ujar Reza.

(dov/lav)

No more pages