Logo Bloomberg Technoz

Ibu Kota Jepang Berlakukan Kerja 4 Hari dalam Seminggu 2025

Redaksi
12 December 2024 15:20

Ilustrasi ekonomi Jepang atau inflasi Jepang. (Bloomberg)
Ilustrasi ekonomi Jepang atau inflasi Jepang. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah Tokyo, Jepang akan memberlakukan sistem kerja empat hari seminggu mulai April 2025. Menandai langkah signifikan dalam inisiatif "reformasi gaya kerja" yang sedang berlangsung di Jepang. 

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas di tempat kerja, terutama bagi perempuan yang harus menyeimbangkan karier dan tanggung jawab keluarga.

Dalam pidato kebijakan di sesi reguler Majelis Metropolitan Tokyo, Gubernur Yuriko Koike menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel. "Kami akan terus meninjau gaya kerja secara fleksibel untuk memastikan bahwa perempuan tidak perlu mengorbankan karier mereka karena peristiwa kehidupan seperti melahirkan atau merawat anak," ujarnya, seperti dilaporkan oleh Japan Times.

Komponen utama dari reformasi ini adalah pengenalan sistem “cuti parsial untuk pengasuhan anak,” yang memungkinkan karyawan mengurangi jam kerja mereka hingga dua jam per hari. Sistem waktu kerja fleksibel yang sudah ada di Tokyo, yang memungkinkan karyawan mengumpulkan waktu libur untuk mendapatkan hari libur tambahan setiap empat minggu, akan direvisi sehingga memungkinkan pekerja mengambil tiga hari libur setiap minggu. 

Penyesuaian ini memungkinkan penerapan struktur kerja empat hari seminggu secara formal, memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi karyawan.