Logo Bloomberg Technoz

Berbeda kisah dari nikel, hilirisasi di sektor bauksit justru masih tertatih. Hilirisasi bauksit sebenarnya menghasilkan produk dengan nilai tambah besar berupa alumina. Namun, hal tersebut justru menyebabkan nilai investasi yang digelontorkan untuk pembangunan smelter menjadi lebih mahal.

Ronald menjelaskan biaya investasi smelter bauksit mencapai US$1,2 miliar untuk kapasitas pemrosesan 2 juta ton. Investasi yang besar tersebut pada akhirnya menyebabkan progres pembangunan smelter bauksit menjadi lambat, yakni saat ini rata-rata berada di bawah 50%.

Untuk itu, Ronald menilai tidak ada yang salah jika keran ekspor bijih bauksit yang telah dicuci (washed bauxite) dibuka kembali, usai dilarang sejak Juni 2023. Hal ini dilakukan agar pengusaha bauksit bisa menggenjot kembali ekuitas untuk menjalankan bisnisnya.

Enggak ada masalah sebetulnya. Negara-negara besar yang punya bauksit juga ekspor. Dia bisa punya hilirisasi, punya tambang, tetapi jualan [boleh ekspor] juga kok,” tutur dia.

Adanya larangan ekspor tersebut membuat pengusaha bauksit kian terpukul, ditambah harga jual bauksit saat ini tidak baik-baik saja. Di sisi lain, penambang harus terus memproduksi bauksit, tetapi pembeli di tingkat lokal memiliki daya serap yang terbatas.

Sekadar catatan, perusahaan tambang bauksit bisa menambang bijih hingga 30 juta ton per tahun. Hanya saja, kapasitas input di dalam negeri untuk mengolah/memurnikan bauksit masih terbatas, sekitar 12 juta ton per tahun.

Ronald menyebut bijih bauksit yang tak laku dijual hanya didiamkan begitu saja di pelabuhan hingga terkikis menjadi laterit. 

Pekerja memantau bijih bauksit yang sedang bergerak di atas konveyor./Bloomberg-Dhiraj Singh

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berpendapat investasi smelter bauksit yang macet lebih dipicu oleh banyaknya pengusaha sektor pertambangan yang lebih memilih mengekspor komoditas mineral dalam format barang mentah atau setengah jadi.

Bahkan, kata dia, kecepatan program hilirisasi nikel jauh lebih pesat dibandingkan dengan hilirisasi bauksit. Pendanaan dari investor menjadi salah satu kendala proyek smelter bauksit jalan di tempat.

Untuk itu, Kementerian ESDM akan menata kembali percepatan program hilirisasi bauksit dan bakal mengajak pelaku usaha untuk melakukan percepatan pembangunan proyek smelter bauksit.

“Saya akan mengundang nanti teman-teman dari pelaku usaha smelter bauksit untuk bisa kita lakukan percepatan. Kan kemarin di Kalimantan Barat sudah kita resmikan, yang punya BUMN. Nah mungkin yang lainnya juga kita lakukan [dorong] dahulu,”kata Bahlil saat ditemui di kantornya, Jumat (29/11/2024). 

Bahlil juga menyebut, investor smelter bauksit tidak menutup kemungkinan akan berbentuk konsorsium. “Semuanya bisa ada kemungkinan, maka nanti kita dapat tahu strukturnya,” imbuhnya.

(mfd/wdh)

No more pages