Logo Bloomberg Technoz

Tren AI Kerek Permintaan Energi Fosil, Sebelum Digantikan Nuklir

News
12 December 2024 14:00

Peserta di stan MetaX LLC di World Artificial Intelligence Conference (WAIC) di Shanghai, China, Kamis (6/7/2023). (Qilai Shen/Bloomberg)
Peserta di stan MetaX LLC di World Artificial Intelligence Conference (WAIC) di Shanghai, China, Kamis (6/7/2023). (Qilai Shen/Bloomberg)

Shoko Oda dan Shery Ahn - Bloomberg News

Bloomberg, Meningkatnya tren pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) diproyeksikan mendorong lonjakan permintaan listrik yang bersumber dari energi fosil, khususnya gas.

Dale Klein, ketua komite pemantauan reformasi nuklir untuk Tokyo Electric Power Co, mengatakan kebutuhan daya untuk pusat data, yang penting bagi industri AI, pada awalnya akan dipenuhi oleh bahan bakar fosil. Namun, pada akhirnya nuklir bakal menggantikan sumber energi fosil tersebut.

Klein, yang juga merupakan mantan ketua Komisi Pengaturan Nuklir Amerika Serikat (AS), menjelaskan mayoritas pusat data untuk AI dibangun di negara-negara seperti AS dan Jepang.

"[Di AS dan Jepang] lebih banyak gas alam akan dibutuhkan dalam jangka pendek karena permintaan listrik meningkat begitu cepat sehingga kita tidak akan punya waktu untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pada awalnya," ujarnya kepada Bloomberg TV.