Logo Bloomberg Technoz

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal I-2023. Produk Domestik Bruto (PDB) Tanah Air tumbuh di atas 5%.

Pada Jumat (5/5/5023), Deputi Kepala BPS Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edy Mahmud melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,03% pada kuartal I-2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,01% yoy.

Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 lebih tinggi dari ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg yang melibatkan 29 institusi menghasilkan median proyeksi di angka 4,97% yoy.

Sedangkan dibandingkan kuartal IV-2022 (quarter-to-quarter/qtq), PDB Indonesia terkontraksi atau tumbuh negatif 0,92%. Memburuk dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 0,36% qtq.

"Pertumbuhan ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia tumbuh cukup kuat meski beberapa di antaranya mengalami perlambatan. Tiongkok, AS, dan Uni Eropa pada kuartal I-2023 lebih rendah dari kuartal I-2022. Namun Jepang lebih tinggi dan Jepang stabil," kata Edy dalam jumpa pers di kantornya.

Kemudian, Edy juga menyebutkan harga komoditas andalan ekspor Indonesia ada kecenderungan menurun. Beberapa komoditas seperti kelapa sawit, nikel, batu bara, dan gas alam menunjukkan tren penurunan harga. Ini akan mempengaruhi perekonomian Indonesia karena perdagangan luar negeri dipengaruhi harga komoditas di pasar global.

Namun, tambah Edy, perdagangan internasional Indonesia mengalami surplus US$ 12,19 miliar pada, naik 31% yoy. Surplus neraca perdagangan terjaga selama 35 bulan beruntun.

Di dalam negeri, menurut Edy, pemerintah sudah mencabut PPKM pada Desember 2022. Ini berdampak positif, karena mobilitas penduduk semakin tinggi. Kunjungan wisatawan mancanegara pada kuartal I-2023 pun meroket 508,87% yoy.

"Dari sisi daya beli, kita mencatat inflasi cukup terkendali. Inflasi kuartal I-2023 adalah 4,97% yoy, tetapi secara qtq hanya 0,68%," tutur Edy.

(dhf)

No more pages