Logo Bloomberg Technoz

Harga Timah Diramal Stagnan 2025, Penambang Waswas Perang Dagang

Mis Fransiska Dewi
12 December 2024 12:30

Ilustrasi timah (Dok: Mind ID)
Ilustrasi timah (Dok: Mind ID)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan pengusaha timah di Indonesia memperkirakan harga komoditas tersebut bakal stagnan pada 2025, sejalan dengan adanya potensi tekanan permintaan akibat risiko perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Plt. Ketua Umum Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) Harwendro Adityo Dewanto mengatakan pelaku industri masih belum bisa menetapkan prediksi yang ajek untuk pasar timah pada 2025, lantaran masih menanti gebrakan dari presiden terpilih AS Donald Trump.

“Mengenai harga dan tantangan, kami masih belum bisa memprediksi karena situasi global, termasuk pelantikan Presiden Trump dan isu perang dagang. Namun, Indonesia sebagai eksportir [timah] nomor satu dunia, kami optimistis harga stabil seperti tahun ini,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (12/12/2024). 

BMI, unit riset Fitch Solutions, memperkirakan rerata harga timah 2024 akan mencapai US$30.000/ton, naik dari proyeksi sebelumnya di level US$28.000/ton, ditopang oleh sentimen gangguan pasokan di produsen utama Myanmar dan Indonesia.

Pekerja di depan pabrik peleburan saat timah cair mengalir dari semburan di pabrik PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian

Dari sisi penjualan, Harwendro mengatakan ekspor timah Indonesia pada 2025 kemungkinan mencapai kisaran 50.000—60.000 metrik ton (mt) sesuai dengan rentang produksi dalam Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) pertambangan timah yang diberikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).