Logo Bloomberg Technoz

Majelis Umum PBB Serukan Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza

Delia Arnindita Larasati
12 December 2024 11:30

Seorang anak yang terluka tiba di Rumah Sakit usai serangan Israel di sekolah Rufaida al-Aslamia, Gaza, Kamis (10/10/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Seorang anak yang terluka tiba di Rumah Sakit usai serangan Israel di sekolah Rufaida al-Aslamia, Gaza, Kamis (10/10/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (11/12/2024) secara besar-besaran mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza, serta pembebasan segera semua sandera.

Menurut laporan Reuters, permintaan gencatan senjata dalam resolusi ini—yang diadopsi dengan 158 suara setuju dari 193 negara anggota—menggunakan bahasa yang lebih mendesak dibandingkan resolusi sebelumnya yang hanya "meminta" gencatan senjata kemanusiaan pada Oktober 2023, kemudian "menuntut" pada Desember 2023.

Meskipun resolusi Majelis Umum PBB tidak bersifat mengikat, dokumen ini memiliki bobot politik yang mencerminkan pandangan global terkait konflik tersebut. Amerika Serikat, Israel, dan tujuh negara lainnya memberikan suara menolak resolusi ini, sementara 13 negara memilih abstain.

PBB juga menyatakan dukungan terhadap badan bantuan Palestina UNRWA melalui resolusi kedua, yang diadopsi dengan 159 suara setuju. Resolusi ini mengecam undang-undang baru Israel yang akan melarang operasi UNRWA di Israel mulai akhir Januari. Resolusi tersebut menuntut agar Israel menghormati mandat UNRWA dan "memastikan operasinya dapat berjalan tanpa hambatan atau pembatasan." AS, Israel, dan tujuh negara lainnya kembali memberikan suara menolak, sementara 11 negara abstain.

"Pesan yang kita sampaikan melalui resolusi ini penting. Namun, kedua resolusi ini memiliki masalah yang signifikan," kata Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, kepada majelis. "Satu resolusi memberikan penghargaan kepada Hamas dan mengabaikan kebutuhan untuk membebaskan sandera, sementara yang lain mencemarkan nama Israel tanpa memberikan solusi untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina," tambahnya.