Hal senada diungkapkan oleh Presiden Direktur EXCL Dian Siswarini. "Yang melantai di BEI tetap EXCL," ujarnya.
Vivek menambahkan, selain menjadi entitas yang bertahan (surviving entity) dan tetap tercatat di BEI, XL Axiata (EXCL) akan menerbitkan saham baru kepada pemegang saham Smartfren sesuai dengan rasio penggabungan.
Adapun rasio merger sebesar 72:28 pembagian nilai ekuitas antara XL Axiata dan Smartfren.
Sebagai bagian dari penggabungan, Sinar Mas akan menerima 21,7% saham di XLSmart, sementara saham Axiata akan menjadi 47,9%.
Bersamaan dengan merger, Sinar Mas akan mengakuisisi tambahan 13,1% saham di XLSmart dari Axiata dengan imbalan tunai sebesar US$400 juta atau setara sekitar Rp6,32 triliun pada saat selesainya usulan merger.
Sinar Mas kemudian akan mendapat tambahan US$75 juta atau setara sekitar Rp1,18 triliun pada ulang tahun pertama usulan merger, tergantung pada pemenuhan syarat-syarat tertentu.
"Axiata dan Sinar Mas masing-masing akan memiliki 34,8% saham di XLSmart dan akan tetap menjadi pemegang saham pengendali bersama dengan pengaruh yang sama terhadap arah strategis XLSmart," jelas Vivek.
(red)