Logo Bloomberg Technoz

Rilis data inflasi di Amerika Serikat (AS) menjadi pengerek harga emas. Walau laju inflasi terakselerasi, tetapi masih sesuai dengan ekspektasi.

Malam tadi waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics mengumumkan terjadi inflasi 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada November. Sedikit lebih tinggi ketimbang Oktober yang sebesar 2,6% yoy.

Walau lebih tinggi, tetapi ini sejalan dengan perkiraan pasar. Tidak ada kejutan.

Sementara secara bulanan (month-to-month/mtm). laju inflasi November tercatat 0,3%. Juga lebih tinggi dibandingkan Oktober yang sebesar 0,2% mtm, tetapi sama dengan proyeksi pasar.

Sedangkan laju inflasi inti (core) pada November masing-masing adalah 0,3% mtm dan 3,3% yoy. Tidak berubah dibandingkan Oktober, dan sama dengan konsensus pasar.

Perkembangan ini membuat pasar makin yakin bahwa bank sentral Federal Reserve akan menurunkan suku bunga acuan dalam rapat 18 Desember mendatang. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25-2,5% mencapai 98,6%.

Probabilitas Federal Funds Rate pada Rapat Desember 2024 (Sumber: CME FedWatch)

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena ikut menurunkan opportunity cost.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 71,71. 

RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah tergolong jenuh beli (overbought).

Hawa overbought kian terasa dengan indikator Stochastic RSI yang berada di 81,52. Sudah di atas 80, masuk area jenuh beli.

Dengan begitu, investor patut waspada dengan risiko koreksi. Namun, sepertinya koreksi harga emas tidak akan terlalu signifikan.

Target support terdekat adalah US$ 2.716/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka ada kemungkinan menguji MA-20 di US$ 2..705/troy ons.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.720/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik ke arah US$ 2.725/troy ons.

(aji)

No more pages