“Data inflasi ini memberikan lampu hijau bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember, karena data ini membantu mengonfirmasi bahwa kita masih membuat kemajuan dalam pengendalian inflasi meskipun tetap tinggi,” kata Skyler Weinand, Kepala Investasi di Regan Capital.
Di Asia, data ekonomi yang akan dirilis Kamis meliputi laporan pasar tenaga kerja Australia serta data inflasi dan produksi industri India.
Indeks kekuatan dolar naik untuk sesi keempat berturut-turut pada Rabu, didukung oleh imbal hasil Treasury yang lebih tinggi. Yuan China melemah paling tajam dalam sepekan setelah laporan bahwa Beijing mempertimbangkan pelemahan mata uangnya tahun depan untuk merespons ancaman perang dagang dengan AS.
Sementara itu, Konferensi Kerja Ekonomi Pusat dua hari China diperkirakan akan merumuskan kebijakan untuk tahun depan setelah sinyal stimulus dari para pemimpin utama negara tersebut.
Yen Jepang melemah untuk hari ketiga berturut-turut pada Rabu. Pejabat bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) tampaknya tidak terburu-buru menaikkan suku bunga, tetapi tetap terbuka terhadap kemungkinan langkah tersebut pekan depan tergantung data dan perkembangan pasar, menurut sumber terkait.
Kenaikan dan Penurunan Suku Bunga
Bank sentral Brasil menaikkan suku bunga acuan sebesar satu poin persentase menjadi 12,25% pada Rabu malam, dengan janji untuk melanjutkan dua kenaikan dengan ukuran yang sama dalam dua pertemuan berikutnya untuk memulihkan kepercayaan investor dan mengendalikan ekspektasi inflasi.
Dolar Kanada menguat setelah sebelumnya mendekati level terendah empat setengah tahun karena bank sentralnya mengisyaratkan akan memperlambat pelonggaran moneter. Bank of Canada memangkas suku bunga sebesar setengah poin pada Rabu, penurunan kedua berturut-turut yang signifikan.
Swiss National Bank dan Bank Sentral Eropa juga diperkirakan menurunkan suku bunga pada Kamis.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah naik setelah laporan Bloomberg News bahwa pemerintahan Biden mempertimbangkan sanksi baru terhadap perdagangan minyak Rusia, langkah yang dapat memperketat pasokan pasar. Gedung Putih memperingatkan bahwa Rusia mungkin meluncurkan rudal balistik jarak menengah lainnya ke Ukraina setelah serangan yang disebut Moskow dilakukan dengan senjata yang dipasok AS.
Indeks volatilitas Wall Street, VIX, turun di bawah 14 menyusul data IHK, menunjukkan pasar memperkirakan kondisi stabil dalam waktu dekat. Saham dan obligasi jangka panjang cenderung diuntungkan karena kekhawatiran inflasi mereda, menurut Jeff Schulze dari ClearBridge Investments.
“Perdebatan di FOMC minggu depan antara pemangkasan atau penghentian sudah selesai,” kata Schulze. “Data inflasi ini seharusnya mendukung aset berisiko dan memberikan dorongan bagi pasar saham saat kita memasuki salah satu periode musiman terkuat tahun ini.”
(bbn)