Logo Bloomberg Technoz

Penerimaan Pajak November Nyaris Stagnan, Dipicu Muram PPh Migas

Dovana Hasiana
11 December 2024 19:50

Ekonom senior, Anggito Abimanyu di kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa (15/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ekonom senior, Anggito Abimanyu di kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa (15/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp1.688,93 triliun sampai November 2024. Jika dibandingkan penerimaan pajak pada November 2023 yang sebesar Rp1.671,37 triliun, realisasi tahun ini nyaris stagnan atau hanya tumbuh tipis 1% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyebutkan kinerja penerimaan pajak ini setara 84,92% dari total target penerimaan pajak sepanjang 2024. Dia mengklaim kinerja penerimaan pajak saat ini sesuai dengan siklus yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

"Penerimaan pajak masih on track sesuai siklus," ujar Anggito Abimanyu dalam Konferensi Pers APBN, Rabu (11/12/2024).

Berdasarkan empat kelompok pajak, hanya pajak penghasilan minyak dan gas (PPh Migas) yang mengalami penurunan angka, yakni -8,03% (yoy) menjadi Rp58,89 triliun. Secara porsi, kinerja penerimaan PPh Migas hanya 77,1% dari target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024.

"(PPh Migas) masih di bawah pencapaian target, ini mengalami kontraksi akibat penurunan lifting Migas yang di bawah asumsi APBN dan harga kuartal III masih di bawah perkiraan," ujar Anggito.