XLSmart juga disebut mampu melayani 94,5 juta pelanggan dengan potensi sinergi sebelum pajak sekitar US$300 juta-US$400 juta.
Vivek Sood, Group Chief Executive Officer, Axiata Group, mengatakan, spektrum frekuensi XLSmart bisa memengaruhi koneksi internet yang semakin cepat, melalui penambahan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS).
“Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan menyediakan platform yang dapat berkembang yang akan meningkatkan cakupan dan kualitas layanan, berbagai pilihan produk menarik, dan perbaikan kualitas jaringan,” jelas Viviek.
Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata menambahkan bahwa spektrum hasil merger menjadi lebih besar, dan “itu akan meningkatkan kecepatan internet dan bisa mengakselerasi 5G rollout.”
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, Octavianus Audi pernah menyampaikan kabar merger dua operator bisa positif dari sisi persaingan bisnis telekomunikasi di Tanah Air.
"Kami melihat potensi efisiensi dan memanfaatkan sinergi bisnis kedepannya. Bahkan dengan BTS [Base Transceiver Station] yang sudah dioperasikan oleh FREN dan EXCL akan menjaga persaingan dengan kompetitor lainnya," ucap dia.
"Di sisi lain, FREN juga akan diuntungkan dengan akses sumber daya yang membantu pertumbuhan dan ekspansi."
Bob Setiadi dan Rut Yesika dari analis CGS Internasional dalam risetnya menyatakan keyakinannya bahwa XLSmart dapat melahirkan operator seluler terbesar ke-3 dalam hal pendapatan dan jumlah pelanggan secara nasional.
XLHome juga akan memiliki kualitas jaringan yang lebih baik, dan mampu bersaing. Ini seiring dengan FREN yang memiliki bandwidth spektrum 800 MHz dan 2.300 MHz, tegas dia.
Penghematan biaya operasi juga akan terjadi dengan merger XL Axiata dengan Smartfren, berkaca dari aksi korporasi serupa sebelumnya antara Indosat dan Hutchison.
"Kami memperkirakan penghematan biaya operasional dan belanja modal untuk entitas gabungan akan mencapai sekitar 15% selama tiga sampai empat tahun," tutur Bob Setiadi dan Rut Yesika.
Sigit Puspito Wigati Jarot, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, sepakati sejumlah keuntungan bisa diperoleh dengan kesepakatan hadirnya XLSmart.
Penggabungan infrastruktur jaringan dan layanan, menciptakan penghematan biaya. Dampak positif lain adalah peningkatan daya saing dari seluruh pelaku industri operator seluler yang jumlahnya kian sedikit.
"Secara kompetisi, memungkinkan peningkatan daya saing terhadap pemain-pemain yang lebih besar di pasar," pungkas dia kepada Bloomberg Technoz, Rabu.
(wep)