Logo Bloomberg Technoz

“Kami mendengar laporan mulai dari sentuhan yang tidak diinginkan, pelecehan seksual, hingga pemerkosaan, kekerasan, dan ancaman fisik,” kata pengacara Joshua Aylward. “Gugatan class action ini akan memberikan suara bagi perempuan-perempuan ini, banyak di antaranya terlalu takut untuk berbicara karena khawatir kehilangan pekerjaan atau menghadapi pembalasan di tempat kerja.”

Sebuah laporan yang dirilis bulan lalu oleh Rio Tinto menunjukkan bahwa 39% pekerja yang disurvei mengalami intimidasi dalam periode 12 bulan terakhir, meningkat dari 31% pada 2021.

Dua tahun setelah Rio berjanji mengatasi budaya kerja toksik yang membuat perempuan dan kelompok minoritas enggan bekerja di industri tambang, survei terhadap lebih dari 10.000 karyawan mengungkap tantangan besar yang masih dihadapi perusahaan tersebut. Tingkat pelecehan seksual dan rasisme yang dilaporkan pekerja tetap tidak berubah dari tiga tahun sebelumnya, berdampak pada 7% pekerja yang disurvei di berbagai negara seperti Australia, AS, Kanada, Mongolia, dan Selandia Baru.

Sementara itu, BHP melaporkan 417 kasus pelecehan seksual sepanjang tahun hingga Juni lalu.

Pada 2022, pemerintah Australia Barat — negara bagian utama yang menjadi pusat industri tambang bijih besi dan gas alam cair — merilis laporan penyelidikan penting yang mengungkap puluhan kasus mengejutkan terkait pelecehan seksual dan kekerasan terhadap pekerja perempuan di perusahaan seperti Woodside Energy Group Ltd, Fortescue Group, dan Chevron Corp.

Industri tambang menghadapi tekanan yang meningkat dari investor, pemerintah, dan masyarakat untuk menangani dampak sosial dan lingkungannya. Salah satu fokus utamanya adalah menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi perempuan dan kelompok minoritas, terutama di lokasi tambang terpencil tempat staf Fly In-Fly Out bekerja selama beberapa minggu.

JGA Saddler tidak mengungkapkan jumlah perempuan yang saat ini tergabung dalam gugatan tersebut. Namun, pihaknya menyatakan bahwa perempuan yang menjadi korban pelecehan atau diskriminasi saat bekerja di BHP atau Rio sejak November 2003 berhak untuk bergabung, dan perusahaan akan diwajibkan secara hukum untuk menghubungi semua staf perempuan dengan informasi tentang cara bergabung dengan gugatan ini.

Gugatan class action telah ada di Australia selama hampir tiga dekade dan semakin umum digunakan di luar AS. Mekanisme ini memungkinkan individu untuk maju mewakili kelompok, biasanya untuk menuntut kompensasi finansial.

Menurut laporan pemerintah pada 2018, sekitar 15 gugatan class action diajukan setiap tahun di Pengadilan Federal Australia. Dari 2004 hingga 2017, 60% kasus diselesaikan melalui kesepakatan yang disetujui pengadilan, 11% dihentikan oleh pengadilan, dan sisanya dibatalkan sebelum ada putusan.

(bbn)

No more pages