“Upaya ini penting, karena dari komitmen dan konsistensi ini semua lini bisnis bisa jadi satu atau terintegrasi dalam membangun rantai pasok industri di dalam negeri,” ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut juga telah ada penandatangan sebanyak 60 nota kesepahaman antara 57 IKM dengan 28 industri besar.
Selain pelaksanaan penandatanganan MoU, rangkaian acara juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti yang melibatkan sejumlah perusahaan seperti PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Honda Motor, PT Nandya Karya Perkasa (Tier-1), PT Amanah Jaya Perkasa (IKM), Lembaga Pembiayaan non-perbankan, serta IKM start-up industri.
"Semoga ini menjadi sinyal baik atas kebangkitan industri otomotif nasional serta menghasilkan sinergi yang baik antar kedua belah pihak,” ujar Faisol.
Hingga November 2024, penjualan otomotif di Indonesia sendiri masih mencatatkan kinerja penjualan mobil yang kurang impresif, yang kini mengalami penurunan double digit.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terbaru, penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) sejak Januari-November tercatat sebanyak 784.788 unit, atau mengalami penurunan 14,7% secara tahunan.
Bersamaan dengan itu, penjualan ritel juga menyusut 11,2% menjadi sebanyak 806.721 unit dibandingkan sebelumnya yang sebanyak 908.473 unit.
Selain mobil, penjualan kendaraan roda dua atau motor juga mengalami penurunan 5,7% menjadi 512.942 unit, dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 544.392 unit, berdasarkan data yang dirangkum AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia).
(ain)