Kemudian beberapa penyakit lainya seperti demam yang belum tentu karena infeksi bakteri juga tak disarankan menggunakan antibiotik.
"Demam yang satu, dua hari nanti akan turun, biasanya bukan oleh karena infeksi bakteri.Sehingga tidak diperlukan antibiotik," katanya.
Ia pun membedakan dampak alergi dan resistensi terhadap anak akibat konsumsi antibiotik yang tidak tepat.
"Jadi gini, kalau dia alergi terhadap antibiotik, mekanisme alergi banyak. Bisadari kulit merah-merah,bisa dari misalnya dari saluran cerna, muntah, diare, bisa juga yang paling berat, yang paling berat adalah napilaksyang paling berat, tapi mekanisme beda-beda," jelasnya.
"Kalau antibiotik diberikan pada kasus infeksi oleh anak bakteri, ya tergantung infeksinya di mana dia,ya kalau misalnya dia infeksi di paru, pneumonia, oh ternyata si antibiotik ini tidak membaik, nah kemungkinan dia resistensi,tapi ruam bisa salah satu,alergi juga bisa," pungkasnya.
(dec/spt)
