Logo Bloomberg Technoz

AS Kaji Sanksi Baru Buat Minyak Rusia Sebelum Trump Dilantik

News
11 December 2024 12:20

Ilustrasi produksi minyak Rusia (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi produksi minyak Rusia (Sumber: Bloomberg)

Annmarie Hordern, Jenny Leonard, Viktoria Dendrinou, dan Alberto Nardelli - Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintahan Joe Biden tengah mempertimbangkan sanksi baru yang lebih keras terhadap perdagangan minyak Rusia yang masih menguntungkan, dengan tujuan memperketat tekanan pada mesin perang Kremlin beberapa pekan sebelum Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

Perincian tentang kemungkinan tindakan baru tersebut masih dalam pembahasan, tetapi tim Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sedang mempertimbangkan pembatasan yang mungkin menargetkan beberapa ekspor minyak Rusia, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas musyawarah pribadi.

Langkah tersebut merupakan sesuatu yang telah lama ditolak Biden karena khawatir dapat memicu lonjakan biaya energi, terutama menjelang pemilihan presiden bulan lalu.

Namun, dengan harga minyak yang merosot di tengah kelebihan pasokan global dan meningkatnya kekhawatiran bahwa Trump mungkin berusaha memaksa Ukraina untuk segera berunding dengan Rusia guna mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun, pemerintahan Biden kini terbuka untuk tindakan yang lebih agresif, kata orang-orang tersebut.