Logo Bloomberg Technoz

Pasar Bergolak Khawatir Peluang Bunga The Fed Tak Jadi Turun

Redaksi
11 December 2024 10:25

Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi pasar obligasi (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sentimen bearish yang melanda pasar obligasi global, terutama karena tekanan yang terlihat di pasar Treasury, surat utang Amerika Serikat (AS), jelang rilis data inflasi nanti malam, menjalar ke pasar domestik.

Pada awal perdagangan hari ini, nyaris semua tenor Surat Berharga Negara (SBN) menunjukkan kenaikan tingkat imbal hasil. Yield SUN tenor 1 tahun dan 2 tahun kini sama-sama berada di 6,92%. Sementara tenor 10 tahun saat ini makin naik di kisaran 6,94%.

Tekanan jual yang masih besar di pasar surat utang negara menyeret rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS makin tertekan di level Rp15.893/US$. Sementara pasar saham masih bertahan di zona hijau dengan kenaikan IHSG ke kisaran 7.515 sampai saat ini.

Sentimen buruk yang melanda pasar surat utang negara tidak bisa dilepaskan dari tren di pasar global. Pasar Treasury melanjutkan pelemahan sejak awal pekan di mana tenor 10Y sudah makin tinggi imbal hasilnya 2,9 bps pagi ini ke level 4,23%. Sedangkan tenor 30Y juga naik 3,7 bps ke 4,42% dan tenor pendek 2Y naik 2,5 bps ke 4,14%.

Tekanan di pasar Treasury itu menjadi cerminan antisipasi para investor akan data inflasi AS nanti malam.