Logo Bloomberg Technoz

“Jadi poinnya sangat aneh apabila saya enggak tahu industri pertambangan terus dikasih tahu PT Timah itu kuasai 70% luas lahan, tetapi produksinya hanya 20%. Itu orang lain pasti akan heran, kok bisa?” kata Tri dalam kegiatan MIND ID Commodities Outlook, akhir November.

Tri mengungkapkan isu utama pertambangan timah di Indonesia yakni kegiatan pertambangan tanpa izin (PETI) yang banyak ditemui terutama di wilayah kerja (WK) PT Timah.

Namun, dia memastikan pemerintah akan berkoordinasi secara intens dengan PT Timah untuk memberantas praktik pertambangan ilegal dan menggencarkan kegiatan eksplorasi untuk menambah cadangan.

Di sisi lain, Tri juga menyoroti kinerja produksi TINS yang kurang memuaskan sejak 2020. Bahkan, kata dia, untuk tahun ini saja dia pesimistis TINS bisa mencapai target produksi sesuai RKAB.

“Jadi itu memang tantangan yang ini [produksi minim]. Akan tetapi, alhamdulillah Pak Komut juga sudah mulai masuk di PT Timah. Jadi mudah-mudahan sudah mulai agak menunjukkan tanda-tanda. Akan tetapi, target [RKAB] 48.000 ton kayaknya enggak tercapai ya?,” tutur Tri.

Untuk itu, Tri meminta PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID),  sebagai holding BUMN sektor pertambangan yang menaungi PT Timah, tidak menetapkan target produksi yang terlampau besar dalam RKAB.

“Ada dua memang RKAB-nya yang kekencengan untuk targetnya tinggi atau sebetulnya performanya yang kurang. Logikanya, kalau performa enggak lah.”

Mengutip catatan PT Timah, saat ini perseroan mengantongi 127 izin usaha pertambangan (IUP) dengan luas wilayah 288.716 hektare (ha) di darat dan 184.672 ha di laut. Sebagai perbandingan, total luas IUP timah di Indonesia pada 2023 mencapai 555.355,01 ha.

Dari sisi kinerja, PT Timah mencatat produksi bijih timah sejumlah 15.189 ton per September 2024. Capaian itu naik 36% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 11.201 ton.

Kemudian, produksi logam timah naik 25% menjadi 14.440 metrik ton dari periode yang sama tahun lalu sebesar 11.540 metrik ton.

Penjualan logam timah TINS meningkat 21% menjadi 13.441 metrik ton per September 2024 dibandingkan dengan periode yang sama sebesar 111.100 metrik ton.

Sementara itu, harga jual rata-rata hingga September 2024 menjadi US$31.183 metrik ton. Capaian ini naik 15% dari periode yang sama tahun lalu US$27.017 metrik ton.

(mfd/wdh)

No more pages