Dukungan yang direncanakan ini memberi legitimasi pada kelompok-kelompok yang dipimpin oleh Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), mantan afiliasi al-Qaeda. Setelah merebut Damaskus dalam serangan teritorial yang cepat, para pemimpin baru Suriah menunjuk Mohammed Al Bashir untuk membentuk pemerintahan transisi, sebagaimana dilaporkan televisi Suriah pada Senin (09/12/2024).
Qatar telah membangun jalur komunikasi awal dengan HTS dan kelompok lainnya, menurut seorang pejabat yang mengetahui situasi tersebut. Upaya ini bertujuan untuk mencegah kelompok ekstremis seperti ISIS mendapatkan pijakan selama periode transisi Suriah.
Menteri luar negeri dari sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, Turki, Rusia, dan Iran, mencapai kesepakatan dalam pertemuan di Doha pada Sabtu lalu. Mereka sepakat bahwa prioritas utama adalah menjaga stabilitas dan melestarikan institusi publik di Suriah, kata pejabat tersebut, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena membahas detail pribadi.
Negara-negara ini juga menyetujui bahwa Qatar berada dalam posisi terbaik untuk memimpin komunikasi ini, mengingat negara Teluk tersebut tidak kembali menjalin hubungan dengan Assad ketika ia diterima kembali di Liga Arab tahun lalu.
Mohammed Al Bashir sebelumnya memimpin pemerintahan semi-resmi yang dibentuk oleh HTS pada 2017 untuk mengelola kota Idlib di barat laut Suriah dan wilayah lain di bawah kendali kelompok tersebut. Komunikasi antara Bashir dan diplomat Qatar diperkirakan akan berlanjut dalam 24 jam ke depan, menurut pejabat tersebut.
Pembicaraan ini berlangsung di tengah serangan udara Israel ke wilayah Suriah. Serangan ini, menurut pejabat Israel, bertujuan menghancurkan pasokan senjata yang berpotensi jatuh ke tangan kelompok Islamis yang memusuhi negara Yahudi tersebut.
Serangan tersebut — yang oleh komentator militer Israel digambarkan sebagai operasi terbesar yang pernah dilakukan angkatan udara mereka — membuka garis depan baru dalam perang regional yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza, serta Hizbullah di Lebanon sebelum gencatan senjata bulan lalu.
Qatar juga berada di garis depan upaya mediasi selama beberapa bulan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza. Namun, pembicaraan yang juga melibatkan Mesir dan Amerika Serikat ini hingga kini masih menemui jalan buntu.
(bbn)