Dia pun berharap kebijakan serupa bisa dikeluarkan dan diterapkan lembaga pemerintah lainnya yang memiliki kantor di wilayah DKI Jakarta.
"Karena banjir di weekdays resikonya dan dampaknya berbeda dengan banjir di saat weekend," kata dia.
Pemprov DKI Jakarta sendiri sudah menyiapkan dana Rp4,3 miliar untuk melakukan modifikasi cuaca sepanjang musim hujan hingga awal 2025. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah antisipasi mencegah terjadinya banjir akibat tingginya intensitas hujan di wilayah perkotaan.
Teguh mengatakan, Pemprov bersiap merogoh anggaran lebih dalam untuk kembali melakukan modifikasi cuaca. Hal ini dilakukan dengan menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) usai dana Rp4,3 miliar habis.
"Kami siapkan kurang lebih Rp4,3 miliar; kalau itu habis, kami sudah siap dengan menggunakan dana BTT. Tapi, sekali lagi karena dana BTT maka kami harus mengeluarkan status kondisi darurat [untuk bisa menggunakannya]," ujar Teguh.
(red/frg)