Logo Bloomberg Technoz

"Kita meminta itu adalah angka target yang harus dipenuhi, tapi kami rasa, kami punya keyakinan Apple punya keinginan yang serius untuk masuk investasi. Karena kita bicara negara kita, segmen market yang cukup besar ya," tutur Todotua.

Senada dengan Todotua, pada kesempatan berbeda, Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza juga menegaskan hal serupa.

Saat dikonfirmasi Faisol mmeminta, "sabar," karena "masih bicara skema," kepada Bloomberg Technoz meski tak disampaikan secara rinci terkait negosiasi yang tengah berlangsung tersebut.

Apple Disebut Bakal Bangun Pabrik

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartrasasmita sebelumnya menjelaskan bahwa Apple berencana membangun fasilitas pabrik di Indonesia. Langkah ini diambil setelah pemerintah menolak proposal investasi Apple senilai US$100 juta atau setara Rp1,58 triliun.

Agus menjelaskan, rencana ini selaras dengan tiga skema pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yakni manufaktur, aplikasi, dan inovasi.

"iPhone [Apple Inc] Insya Allah mereka akan mengambil skema pertama, yaitu investasi fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia," kata Agus dikutip Kamis.

Apple sudah melakukan pembicaraan awal dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM perihal rencana investasi yang mencapai sekitar Rp15,8 triliun, tekan Agus.

Keputusan investasi akan memperkuat posisi tawar Indonesia terhadap raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu. Pasalnya, menurut pemerintah, komitmen awal Apple untuk Indonesia masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Thailand, atau Malaysia. 

Hal ini juga dikonfirmasi oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani yang memastikan bahwa investasi Apple di Indonesia berkaitan dengan komponen dalam dan luar ponsel.

"Sudah secara detail disampaikan investasinya. [Komponen] dalam HP [smartphone] dan di luar HP," kata Rosan dalam konferensi pers diIstana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Kendati demikian, Rosan belum mengungkapkan terperinci bentuk dan nilai investasi tersebut. Alasannya, pembahasan baru terbatas pada komunikasi lisan. "Memang kembali lagi kita masih fine tuning. Nanti kalau sudah tertulis akan kami sampaikan," ujar dia.

Rosan dalam pemberitaan sebelumnya menyebut telah berdiskusi langsung dengan perusahaan teknologi asal Cupertino, California, AS ini.  Dirinya menegaskan, Indonesia menginginkan komitmen investasi yang lebih besar. Pasalnya Apple memperoleh manfaat besar dari pasar Indonesia. 

Apple merespons awal dengan proposal investasi hampir US$10 juta, berupa pabrik perakitan komponen mesh AirPod Max di Bandung, Jawa Barat. Bahkan, Apple turut memperbaharui nilai investasinya dengan melipatkan komitmen menjadi US$100 juta di dalam proposal.

-Dengan asistensi Azura Yumna Ramadani.

(wep)

No more pages