Logo Bloomberg Technoz

Pemerintah Khawatir Devisa Kabur ke AS Imbas Suku Bunga The Fed

Dovana Hasiana
10 December 2024 14:45

Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku khawatir bahwa kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih di level tinggi dalam waktu lama akan menyebabkan arus devisa 'lari' ke Negeri Paman Sam.

"Kebijakan suku bunga AS higher for longer yang kita khawatirkan, karena kalau mereka terus pada suku bunga tinggi, maka kita takut arus devisa bergeser ke AS," ujar Airlangga, Selasa (10/12/2024).

Menurut Airlangga, kondisi suku bunga tinggi di AS menjadi tantangan bagi ekonomi Indonesia. Terlebih, kesenjangan atau spread antara inflasi dan tingkat suku bunga acuan di Indonesia masih relatif tinggi. Airlangga menyampaikan hal itu dalam konteks bahwa Presiden Prabowo Subianto mencermati level inflasi dan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate.

"Kemarin bapak presiden hadir dalam pertemuan dengan seluruh gubernur di Kementerian Dalam Negeri. Inflasi kita bisa terus ditekan di angka 1,7% bahkan bisa capai 1,5%. Tapi ini tidak membuat kita puas karena memang spread antara inflasi dan tingkat suku bunga masih relatif tinggi," tutur Airlangga.

Oleh karena itu, dia menambahkan, pemerintah berencana menerbitkan kebijakan untuk mengatasi tantangan tersebut. Salah satunya dengan ketentuan devisa hasil ekspor (DHE) terbaru yang saat ini masih dimatangkan oleh pemangku kepentingan terkait.