Saham EXCL telah naik 15% sejak awal tahun ini, sehingga perusahaan tersebut memiliki nilai pasar sebesar US$1,9 miliar. Saham Axiata Group naik 1,3% pada Selasa.
Sementara saham FREN sedikit berubah, sehingga mengalami kerugian 46% pada tahun 2024. Nilai pasar Smartfren ialah US$811 juta.
Pembicaraan masih berlangsung dan masih bisa mengalami penundaan, kata orang-orang tersebut. Jika kesepakatan tersebut tercapai, maka akan mengakhiri diskusi yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Perwakilan dari kedua perusahaan ini menolak mengomentari berita ini.
Kedua perusahaan mengatakan bahwa pada Mei lalu mereka telah menandatangani nota kesepahaman yang tidak mengikat.
Sumber tersebut menambahkan, baik Axiata maupun Sinar Mas ingin tetap menjadi pemegang saham pengendali dari perusahaan hasil merger kedua perusahaan tersebut.
Kesepakatan Axiata-Sinar Mas akan menambah daftar merger perusahaan telekomunikasi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. CK Hutchison Holdings Ltd dan Ooredoo QPSC dari Qatar menyelesaikan merger bisnis telekomunikasi lokal mereka pada tahun 2022 dengan transaksi senilai US$6 miliar dalam upaya mereka menangkis persaingan.
(bbn)