Logo Bloomberg Technoz

Di sisi yang sama, pada saham-saham yang Bullish siang ini ada saham Adaro Andalan Indonesia (AADI) yang lagi-lagi mencuri perhatian, terutama di perdagangan siang hari Selasa. Saham AADI berhasil melanjutkan tren kenaikan usai melakukan pencatatan saham perdana (listing).

Sejak pagi tadi saham Adaro Andalan langsung lompat 900 poin atau setara dengan kenaikan 9,42% ke level Rp10.450/saham. Di level harga saat ini saham AADI sudah melesat 88% dari harga yang ditetapkan saat Initial Public Offering (IPO), yaitu Rp5.550/saham. 

Kemarin, saham AADI juga berhasil mencatat tiga kali mengalami Auto Reject Atas (ARA) sesuai aturan perdagangan Bursa Efek Indonesia.

Harga Saham AADI Melesat (Bloomberg)

Jauh sebelumnya, Emiten milik Garibaldi Thohir alias Boy Thohir itu mengumumkan penjualan seluruh kepemilikannya di PT Adaro Andalan Indonesia atau AAI (dahulu bernama PT Alam Tri Abadi). AAI merupakan entitas ADRO yang bergerak di segmen batu bara thermal.

Saham ADRO Makin Potensial

Sejumlah analis saham unggulan pasar modal Indonesia menilai, setelah divestasi AADI, Alamtri Resources Indonesia (ADRO) akan beralih ke bisnis ramah lingkungan, berfokus pada model yang lebih menguntungkan dan berkelanjutan. 

“Setelah pemisahan bisnis batu bara di bawah AADI, ADRO bersiap menjadi pemimpin energi hijau di Indonesia, dengan melakukan transformasi besar menuju proyek energi terbarukan dan ramah lingkungan,” papar Farras Farhan Analis Samuel Sekuritas, dalam riset terbarunya, Selasa (10/12/2024).

Ditambah lagi, Samuel Sekuritas memproyeksikan ADRO akan mencatatkan laba bersih yang positif pada tahun 2025–2026. Seiringan dengan dorongan oleh peluang pembiayaan yang lebih murah untuk membantu mengimbangi tantangan pendapatan.

“ADRO memiliki proyek hijau signifikan yang menunggu untuk dimonetisasi melalui Adaro Green dan Adaro Minerals Indonesia (ADMR). Proyek tersebut mencakup pembangkit listrik tenaga air terbesar di Indonesia (ditargetkan mulai beroperasi pada 2030) dengan kapasitas terpasang 1.375 MW, yang mampu menghasilkan energi hingga 9 TWh per tahun, serta pengembangan peleburan aluminium di Kaltara Industrial Park yang berpotensi menghasilkan produksi aluminium hijau sebesar 1,5 juta ton per tahun,” mengutip riset Samuel Sekuritas yang memaparkan aset-aset hijau ini akan menjadi katalisator masa depan untuk re-rating ADRO.

Dibandingkan dengan perusahaan sejenis yang bergerak di bidang metcoal dan energi terbarukan, valuasi ADRO menarik dengan diskon sebesar 33,8%.

Dengan aset hijau yang belum dimanfaatkan, neraca keuangan yang solid, kontribusi dari ADMR dan Saptaindra Sejati (SIS), serta proyeksi laba positif untuk 2025. Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi Buy/ Beli saham ADRO dengan target harga dapat mencapai Rp3.400/saham.

Senada, Andreas Yordan Tarigan Analis Sucor Sekuritas juga merekomendasikan hal serupa. 

Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi Buy/ Beli saham ADRO dengan target harga potensial mencapai Rp4.500/saham. Ada tiga alasan utama mengapa menyukai ADRO:

  1. ADRO secara strategis berada dalam posisi untuk memanfaatkan neraca keuangannya yang sangat kuat,
  2. Kemampuan untuk menggandakan pendapatan dalam jangka menengah melalui investasi hijau,
  3. Potensi peningkatan struktur modal yang diantisipasi, membuka peluang peningkatan valuasi lebih lanjut.

Dengan itu Sucor Sekuritas mengulangi rekomendasi BUY dengan target harga Rp4.500/saham, berdasarkan metode valuasi Sum-of-the-Parts (SOTP) dan Discounted Cash Flow (DCF).

Kondisi keuangan yang kuat ini menempatkan Perusahaan pada posisi strategis untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan di sektor energi terbarukan, membuka jalan menuju peningkatan profitabilitas dan struktur modal yang lebih optimal.

Analis dalam konsensus Bloomberg masih melihat potensi pada saham ADRO. Ini tercermin dari adanya 11 Analis yang merekomendasikan buy/beli saham ADRO, berdasarkan data Bloomberg, Selasa (10/12/2024). 

Secara konsensus, target harga saham ADRO untuk 12 bulan ke depan ada di level Rp3.454/saham.

(fad/aji)

No more pages