Logo Bloomberg Technoz

Menguatnya dolar AS memberikan dampak negatif untuk negara yang memiliki defisit neraca transaksi berjalan seperti Indonesia.

"Namun, pertumbuhan ekonomi yang lebih dari 50% -nya ditopang oleh konsumsi rumah tangga membuat prospek ekonomi Indonesia relatif lebih kuat dibanding peers di kawasan regional," jelas Henry.

"Indonesia mendapat rating overweight. Bursa saham RI saat ini ditransaksikan dalam posisi forward price to earning ratio (PER) 12 kali, level yang kami yakini menarik mempertimbangkan pertumbuhan earning per share (EPS) 10% dan rata-rata yield dividen 5%."

Bull Case

IHSG bisa saja menyentuh level 8.400 hingga akhir 2025. Ini merupakan bull case untuk tahun depan.

Namun, mempertimbangkan kebijakan politik ditambah situasi yang juga masih penuh tantangan saat ini, prospek positif hanya terlihat untuk sektor keuangan, konsumer dan properti.

Executive Director JP Morgan Indonesia,Henry Wibowo saat Economic Outlook Bloomberg Technoz, Rabu (7/2/2024).Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Sementara, sektor batu bara dan pendukungnya, serta sektor industri dan otomotif diperkirakan memberatkan pertumbuhan EPS. Sehingga, base case target IHSG 7.900 untuk saat ini masih menjadi opsi paling logis.

Bull case juga hanya bisa terjadi jika rupiah menguat hingga ke level Rp15.000/dolar AS, perbaikan neraca transaksi berjalan yang melampaui perkiraan, serta kuatnya aliran investasi asing dan kuatnya konsumsi rumah tangga.

Sebaliknya, IHSG bisa saja menyentuh 6.500 yang merupakan bear case dari JP Morgan. Skenario ini bisa saja terjadi jika rupiah melemah hingga ke kisaran Rp17.000/dolar AS, tingginya inflasi dan terus menurunnya daya beli masyarakat.

(red)

No more pages