Kinerja Ritel Mulai Pulih, tapi Awas PPN 12%
Ruisa Khoiriyah
10 December 2024 13:00
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kelesuan penjualan eceran terhenti pada November setelah dua bulan beruntun membukukan kontraksi pertumbuhan secara bulanan. Dua bulan terakhir tahun ini, ada asa penjualan ritel akan lebih baik meski laju tahunannya mungkin masih akan melanjutkan perlambatan.
Sinyal positif dari sektor ritel didukung oleh tingkat keyakinan konsumen yang membaik karena ekspektasi perbaikan kondisi perekonomian ke depan. Namun, setelah momentum libur dan perayaan Natal dan Tahun Baru bulan ini, variabel pengungkit konsumsi kembali sepi.
Penerapan berbagai kebijakan seperti kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mulai tahun depan, berikut pembatasan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mengalihkannya jadi bantuan tunai, berpotensi membebani kekuatan daya beli masyarakat.
Ekspektasi inflasi merangkak naik pada Desember dan Januari, terutama karena antisipasi terhadap kenaikan harga barang akibat beban PPN yang lebih mahal. Dalam konteks itu, laju penjualan ritel bisa kembali tersedak kontraksi.
Laporan hasil Survei Penjualan Eceran bulan November yang dilansir Bank Indonesia hari ini memperlihatkan kinerja penjualan ritel pada bulan lalu diperkirakan tumbuh 1,7% year-on-year, membaik dibanding Oktober yang hanya naik 1,5% secara tahunan.