Balik Arah, Outlook Tembaga 2025 Bearish Lagi Gegara Tarif Trump
Redaksi
10 December 2024 11:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar tembaga tampaknya akan mengalami kesulitan di tengah rencana tambahan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) dari pemerintahan presiden terpilih Donald Trump, serta risiko ekonomi di China yang membebani konsumsi dan harga komoditas tahun depan.
Tembaga—yang secara luas dianggap sebagai barometer ekonomi global — diperkirakan akan mencapai rata-rata US$8.750 per ton pada 2025, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar US$10.250, tulis analis Citigroup Inc yang dipimpin oleh Max Layton dalam sebuah catatan, dikutip Bloomberg.
Lingkungan moneter yang ketat di negara-negara maju, serta pelonggaran dukungan kebijakan untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), juga akan menunda pemulihan aktivitas manufaktur global setelah 2025, kata mereka.
Tembaga telah kehilangan sekitar seperlima nilainya sejak mencapai rekor pada Mei karena kekhawatiran atas permintaan China dan dolar AS yang lebih kuat.
Trump telah mengancam akan mengenakan tarif 60% pada impor dari China, serta pungutan yang lebih kecil pada barang-barang dari tempat lain, yang menggelapkan prospek logam tersebut bahkan ketika para pedagang mengharapkan lebih banyak stimulus fiskal di ekonomi terbesar di Asia tersebut.