"Perbaikan ini didorong oleh meningkatnya penjualan Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau didukung oleh kelancaran distribusi," sambung laporan BI.
Sedangkan pada November, BI memperkirakan IPR berada di 211,5. Sedikit membaik karena tumbuh 1,7% yoy.
"Perkembangan penjualan eceran tersebut terutama didorong oleh peningkatan penjualan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Subkelompok Sandang," lanjut keterangan BI.
Secara bulanan, penjualan eceran November diperkirakan tumbuh sebesar 0,4% setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 0,01% mtm. Peningkatan penjualan eceran tersebut terutama didorong oleh Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, dan Subkelompok Sandang.
Dari sisi harga, tekanan inflasi 3 bulan yang akan datang yaitu Januari 2025 diprakirakan meningkat, sementara inflasi 6 bulan yang akan datang yakni April 2025 diprakirakan menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari 2025 yang tercatat sebesar 157,8, lebih tinggi dari IEH pada periode sebelumnya sebesar 152,6 seiring dengan curah hujan yang tinggi pada Januari 2025.
Sementara itu, IEH April 2025 tercatat sebesar 165,4, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 169,4 sejalan dengan normalisasi permintaan pasca-Idulfitri.
(aji)