Logo Bloomberg Technoz

RI Bisa ‘Selamat’ dari Fluktuasi Minyak Akibat Konflik Suriah

Mis Fransiska Dewi
10 December 2024 11:40

Ladang Minyak.
Ladang Minyak.

Bloomberg Tehcnoz, Jakarta – Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai dampak konkret dari eskalasi konflik di Suriah terhadap pasar energi—khususnya minyak — di Indonesia masih belum terlihat sejauh ini.

Peneliti Hubungan Internasional CSIS Indonesia Pieter Pandie menilai Indonesia masih bisa mengamankan diri dari risiko kenaikan harga minyak dunia karena negara ini sudah menerapkan sistem Cadangan Penyangga Energi (CPE) yang dikelola pemerintah, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 96/2024.

“Sejauh ini Indonesia masih bisa mengamankan diri dari kenaikan harga minyak karena adanya national fuel reserves sendiri,” kata Pieter saat dihubungi, Selasa (10/12/2024). 

Sekadar catatan, menurut Perpres No. 96/2024, Indonesia mulai menyiapkan CPE berupa bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin sejumlah 9,64 juta barel, gas minyak cair atau liquefied petroleum gas (LPG) sebanyak 525,78 ribu metrik ton, dan minyak bumi sebesar 10,17 juta barel hingga 2035. Mayoritas bakal berasal dari impor.

Depo kilang Pertamina. (Dok: Bloomberg)

Akan tetapi, Pieter menggarisbawahi, Indonesia tetap perlu mewaspadai potensi melebarnya konflik atau instabilitas di kawasan Timur Tengah yang nantinya bisa saja berdampak kepada rantai pasok minyak dunia.