MicroStrategy dipandang sebagai perusahaan yang menjalankan strategi berbeda dalam menghasilkan keuntungan. Risiko rugi akan berbalik arah jika reli harga atas kripto terhenti karena pertaruhan semakin besar, seperti disampaikan Min Jung, analis riset di Presto Research.
“Untuk saat ini, pergerakan harga Bitcoin yang menguntungkan memungkinkan MicroStrategy untuk mempertahankan feedback yang positif,” terang dia.
“Kenaikan harga saham MSTR memungkinkan penggalangan dana tambahan, yang mendanai pembelian Bitcoin lebih lanjut, mendorong harga Bitcoin dan nilai saham.”
Min Jung menegaskan, “meskipun efektif selama pasar bullish, strategi ini sangat bergantung pada apresiasi harga Bitcoin yang berkelanjutan.”
Bitcoin hingga pukul 10.05 waktu Indonesia, Senin (10/12/2024) diperdagangkan pada kisaran US$96.856, turun 2,6% dibandingkan 24 jam perdagangan terakhir. Meski demikian sepanjang tahun BTC masih naik 119%, mengalahkan emas dan indeks pasar saham di AS.
Saat harga Bitcoin mengalami penurunan tiba-tiba, kemampuan MicroStrategy untuk membayar hutangnya yang terus meningkat dapat terancam, kata Gracy Chen, CEO pertukaran kripto Bitget. Dampaknya bisa meluas ke luar perusahaan.
“Kepemilikan Bitcoin perusahaan yang sangat besar juga telah menciptakan risiko konsentrasi pasar, di mana setiap aksi jual skala besar dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan, yang tidak hanya berdampak pada Bitcoin tetapi juga seluruh ekosistem mata uang kripto,” kata Chen.
Catatan kepemilikan selama empat tahun terakhir, Michael Saylor, Co-founder dan Chairman, mengumpulkan koin kripto paling berharga di dunia tersebut dengan nilai sekitar Rp650 triliun atau US$41 miliar.
Target Michael Saylor akan mengumpulkan dana US$42 miliar selama tiga tahun ke depan. Dana ini akan semakin mempercepat pembelian Bitcoin-nya.
MicroStrategy membuat catatan pada 31 Oktober:
“Penurunan yang signifikan dalam nilai pasar Bitcoin dapat memiliki efek merugikan yang material pada kondisi keuangan kami. Setiap dampak negatif yang material terhadap kondisi keuangan kami yang disebabkan oleh penurunan yang signifikan dalam nilai pasar kepemilikan Bitcoin kami dapat menciptakan risiko likuiditas dan kredit untuk operasi bisnis kami, karena kami akan memiliki sarana yang terbatas untuk mendapatkan uang tunai di luar pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis perangkat lunak analisis perusahaan kami.”
(wep)