Logo Bloomberg Technoz

Kedua, memenuhi syarat permodalan bagi bank umum modal inti Rp14 triliun, Bank Umum Konvensional dari Unit Usaha Syariah (UUS) harus memiliki modal inti Rp14 triliun, LJK selain BUS, Bank Umum Syariah dan/atau UUS BUK memiliki ekuitas Rp14 triliun.

Ketiga, memiliki satuan kerja atau satker khusus dalam rangka penyelenggaraan bulion.

Berdasarkan laporan keuangan, BSI memiliki modal inti Rp39,05 triliun per 30 Juni 2024.

"Pegadaian sama BSI, mereka sekarang sudah 7 ton barangkali ya si Pegadaian yang punya dalam bentuk tabungannya," ujarnya.

Namun, Ahmad menggarisbawahi saat ini bisnis yang dijalankan Pegadaian masih sebatas penyimpanan emas. Sehingga, Pegadaian perlu memiliki izin kegiatan bulion untuk melakukan seluruh aktivitas kegiatan usaha bulion.

"Sekarang yang dilakukan pegadaian adalah simpanan saja, perdagangan dilakukan tetapi melalui Galeri 24 bukan Pegadaiannya," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi pengelola utama atau host dari bank emas atau gold bullion bank di Indonesia.

"Saya kira ini awal mula beberapa bank akan menjadi bullion bank. Saya usulkan ke OJK, minimal BRI yang merupakan holding Pegadaian, juga Bank Syariah Indonesia, harus bisa menjadi tuan rumah sebagai bullion bank di Indonesia. Kita tahu bahwa emas itu bagian dari investasi safe haven di saat krisis," ujar Airlangga dalam agenda Indonesia SEZ Business Forum 2024 Business Opportunity, Senin (9/12/2024).

Airlangga menggarisbawahi Indonesia melalui OJK memang tengah mengembangkan gold bullion bank, atau bank yang bisa menilai stok dan nilai emas. Sebab, selama ini stok emas di Indonesia hanya ditaruh di gudang dan hanya bisa mencatat tonase-nya dan bukan nilai dari emas

Padahal, kata Airlangga, bank-bank lain termasuk di Singapura banyak yang memasukan emas ke dalam neracanya. "Jadi kita tidak mendapatkan nilai penuh dari emas yang dihasilkan di industri manufaktur Indonesia," ujarnya.

(dov/lav)

No more pages