Logo Bloomberg Technoz

"Tentu KEK ini menjadi salah satu yang bisa mendorong pertumbuhan di beberapa negara Asia, antara lain China mendorong KEK, Vietnam, Thailand, dan juga baru-baru ini kita lihat kerjasama Singapura dan Malaysia untuk pengembangan di Johor," ujarnya.

Pertengahan Juni lalu, Airlangga juga melakukan pertemuan khusus dengan Menteri Perdagangan Eurasian Economic Commission (EEC) Andrey Slepnev.

Pada kesempatan tersebut, kedua menteri membahas berbagai isu kerja sama strategis di bidang ekonomi dan perdagangan, antara lain percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (Indonesia-EAEU FTA) hingga mendiskusikan langkah-langkah untuk menghilangkan hambatan perdagangan antara kedua pihak serta isu-isu terkait skema pembayaran dalam perdagangan antar kedua negara.

Setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Slepnev, Airlangga melakukan pertemuan informal dengan Ketua Parlemen Rusia/State Duma, Y.M. Vyacheslav Volodin di Gedung State Duma. Pertemuan ini juga dihadiri oleh anggota parlemen kedua negara yang membahas peningkatan kerja sama antar parlemen Indonesia dan Rusia.

Selain itu, Airlangga juga menerima beberapa pimpinan Perusahaan terkemuka Rusia, yaitu dengan Perusahaan JSC Rosatom diwakili First Deputy CEO for Corporate Development and International Business Mr. Kiril Komarov. Pada pertemuan tersebut, kedua pihak melakukan diskusi terkait rencana kerja sama pengembangan energi nuklir untuk ketenagalistrikan serta untuk keperluan non-energi seperti kesehatan dan pertanian.

“Rosatom memiliki pengalaman yang cukup panjang untuk dapat melakukan kerja sama yang baik dan komprehensif dengan Indonesia. Rosatom akan menyiapkan berbagai hal bukan hanya di sisi konstruksi, namun juga analisis detil dari sisi sosial ekonominya,” jelas Deputi Komarov dalam siaran pers.

Menanggapi hal tersebut, Airlangga menyampaikan saat ini Indonesia sedang fokus beberapa hal terkait isu energi bersih sebagai bagian dari transisi energi, yang sedang diupayakan oleh pemerintah Indonesia.

“Energi nuklir dapat menjadi salah satu opsi bagi ketersediaan listrik bagi masyarakat tanpa harus mengotori lingkungan. Rusia juga diundang untuk bekerjasama dalam pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Hal ini adalah wujud dari komitmen Pemerintah RI dalam rangka mewujudkan proses transisi energi yang telah dimulai beberapa tahun lalu,” terang Menko Airlangga.

(dov/lav)

No more pages