Menurut seorang pejabat Kremlin yang mengetahui situasi ini, Assad telah mendarat di Moskow, Rusia setelah pasukan yang dipimpin kelompok pemberontak memasuki ibu kota Damaskus dan mengakhiri lebih dari setengah abad kekuasaan keluarganya.
Sementara itu, di Korea Selatan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berhasil menghindari pemakzulan pada akhir pekan lalu dengan selisih suara yang tipis. Namun, tekanan agar ia mundur semakin menguat.
Dengan kemarahan publik yang meningkat di Seoul dan tingkat kepuasan terhadap Yoon yang hampir mencapai angka satu digit, sekutunya berkumpul pada Minggu (08/12/2024) untuk mencari cara agar ia dapat mundur dengan tenang. Mereka ingin agar presiden mundur tanpa harus mengadakan pemungutan suara untuk pemakzulan, langkah yang bisa mengecewakan pendukungnya dan merugikan partai dalam pemilihan selanjutnya.
Pencarian solusi kreatif ini mendorong Han Dong-hoon, pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) yang dipimpin Yoon, untuk menyatakan pada Minggu bahwa Perdana Menteri Han Duck-soo akan mengelola urusan negara mulai sekarang, termasuk aliansi keamanan dengan AS.
“Presiden tidak akan terlibat dalam urusan negara, termasuk diplomasi, sebelum dia mengundurkan diri,” ujar Han Dong-hoon kepada wartawan pada hari Minggu.
(dov/lav)