"Selain itu harus diingat, lahan bumi utara ini pada bulan seperti Desember, adalah siklus flu, virus flu ini bisa jadi potensi. Tapi, sekali lagi, apa betul ini bakteri atau virus? tentu kita harus tungggu hasil dari investigasi WHO," imbuhnya.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah mengirimkan tim reaksi cepat untuk membantu penyelidikan pada kasus penyakit misterius mirip flu yang berada di Kongo.
Tantangan dalam mengakses wilayah tersebut telah menghambat upaya untuk mengkonfirmasi kematian terkait dengan penyakit ini.
Semua kasus yang parah melibatkan individu yang menderita malnutrisi parah, sehingga menambah kerumitan dalam mengidentifikasi sumber penularan.
“Banyaknya tantangan ini, ditambah dengan terbatasnya diagnosis di wilayah tersebut, telah menunda identifikasi penyebab utama,” kata WHO.
“Tim sedang mengumpulkan sampel untuk pengujian laboratorium, memberikan karakterisasi klinis yang lebih rinci dari kasus-kasus yang terdeteksi, menyelidiki dinamika penularan, dan secara aktif mencari kasus-kasus tambahan, baik di dalam fasilitas kesehatan maupun di tingkat masyarakat.”
Pneumonia akut, influenza, Covid-19, campak, dan malaria dianggap sebagai faktor penyebab potensial berdasarkan tanda dan gejala yang dialami pasien, kata WHO.
Lembaga PBB ini lantas bilang bahwa tim tanggap darurat membantu merawat pasien dan meningkatkan kesadaran akan wabah di masyarakat yang terkena dampak.
Malaria adalah penyakit yang umum di daerah tersebut, dan mungkin menyebabkan atau berkontribusi terhadap kasus-kasus tersebut, kata badan kesehatan PBB itu.
“Tes laboratorium sedang dilakukan untuk menentukan penyebab pastinya. Pada tahap ini, ada kemungkinan lebih dari satu penyakit yang berkontribusi terhadap kasus dan kematian.”
(dec/spt)