Berdasarkan data Kementerian kesehatan, Kenaikan kasus ini juga diiringi oleh peningkatan perawatan pasien di rumah sakit. Data yang bersumber dari RS Online per Rabu pukul 14.00 WIB, menunjukan bahwa tingkat keterisian bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit seluruh Indonesia mencapai 8,1%. Baik itu bed isolasi maupun bed intensif, dari jumlah total 42.293 tempat tidur yang ada.
Selain itu, sebanyak 5 rumah sakit juga mengalami peningkatan keterisian lebih dari 50%, yakni RSUP Dr. M. Djamil; RS Dr. Tadjuddin Chalid, MPH; RSP Dr. Ario Wirawan; RSUP Prof Dr. R.D.Kandou; dan RSUP Dr. Lariadi.
Berdasarkan data yang sama, pada tanggal 1 Januari hingga 3 Mei 2023, total pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit telah mencapai 22.666. Sementara itu, pasien yang masih dirawat berjumlah 2.696 yang terdiri dari 2.556 pasien isolasi dan 140 pasien intensif.
Dari 22.666 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, sebanyak 7.813 atau 34,5% pasien belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan didominasi oleh lansia.
“Dan selama periode tersebut sebanyak 1.423 pasien COVID-19 meninggal di rumah sakit, hampir separuhnya belum divaksinasi” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril dalam rilis resmi Kemenkes, Kamis (4/5/2023).
Sebab hal tersebut, Syahril mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Ia lantas meminta kerja sama dari masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan, pakai masker, rajin cuci tangan, dan yang belum vaksinasi booster segera lakukan.
Menurutnya, upaya tersebut harus dilakukan untuk melindungi masyarakat dari penularan COVID-19 dan mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti yang terjadi pada Juli-Agustus 2021 akibat varian Delta.
“Semua pihak harus memahami bahwa dengan tingkat pergerakan masyarakat yang semakin tinggi, maka risiko penularan juga semakin tinggi. Namun risiko itu bisa dicegah jika masyarakat patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ungkapnya.
(dba)