Logo Bloomberg Technoz

Food Estate Merauke Dicap Sarat Emisi Karbon, RI Bisa Rugi Rp47 T

Redaksi
09 December 2024 15:40

Proyek Food Estate di Kalimantan Tengah, 2021. (Foto: ekon.go.id)
Proyek Food Estate di Kalimantan Tengah, 2021. (Foto: ekon.go.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Center of Economic and Law Studies (Celios) mengeklaim proyek Food Estate yang digagas pemerintah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan rawan menambah emisi karbon sebanyak 782,45 juta ton CO2 atau setara dengan kerugian karbon senilai Rp47,73 triliun.

Direktur Kebijakan Publik Celios, Media Wahyudi Askar, mengatakan megaproyek Food Estate di Merauke menyebabkan penebangan hutan demi pengadaan lahan seluas 2 juta hektare (ha).

Menurut riset Celios, proyek ini tidak hanya mendorong kenaikan ekstrem emisi karbon Indonesia, tetapi juga berpotensi meningkatkan kontribusi global emisi karbon oleh Indonesia dari 2%—3% menjadi 3,96%—4,96% atau meningkat dua kali lipat. 

“Pembukaan lahan seluas 2 juta hektare di Merauke berpotensi menciptakan gelombang penambahan emisi karbon sebesar 782,45 juta ton CO2 atau setara kerugian karbon Rp47,73 triliun,” kata Media dalam laporan Celios bertajuk Hutan Lenyap, Emisi Melejit: Food Estate Merauke Mempercepat Krisis Iklim, dilansir Senin (9/12/2024). 

Kunjungan perdana Presiden Prabowo di Merauke, salah satu lokasi pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan di wilayah timur Indonesia. (Kementan)

Pelepasan karbon skala besar dari proyek tersebut, lanjutnya, juga berpotensi menurunkan kepercayaan dunia terhadap komitmen Indonesia dalam kerangka Perjanjian Paris atau Paris Agreement, yakni mencapai batas kenaikan suhu 1.5 derajat Celcius.