Logo Bloomberg Technoz

"Pak Presiden itu tadi harapannya swasembada pangan yang menyeluruh gitu. Jadi maksudnya setiap daerah, tadi dalam rapat dengan Kemendagri setiap daerah diminta untuk menyiapkan dari mulai Provinsi, Kabupaten, kalo perlu sampe kecamatan," ujar Arief.

Pakar pertanian sebelumnya menilai bahwa rencana ambisius swasembada pangan Presiden Prabowo yang kini ditargetkan terealisasi pada 2027, masih menjadi hal yang mustahil dicapai. 

Apalagi, komitmen tersebut ditenggat lebih cepat dari program utama Asta Cita Prabowo yang semula ditargetkan pada 2029, Indonesia sudah tidak akan lagi mengimpor seluruh komoditas pangan andalannya.

"Kalau swasembada pangan itu tidak mungkin. Kenapa saya sebut tidak mungkin? Karena saat ini pun impor pangan kita volumenya itu sudah 29 juta ton," ujar Guru besar fakultas pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andrean Santosa saat dihubungi, belum lama ini.

"Kalau ditambah gula, ditambah tepung ya itu saat ini sudah 34 juta ton. Bisa dibayangkan kalau ditambah gula itu impor kita, bagaimana 34 juta ton itu akan dipangkas habis (demi swasembada)?," sambung dia.

Jika menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai impor komoditas pangan Indonesia selama 10 tahun terakhir memang tercatat mengalami peningkatan.

Pada 2013, total impor pangan Indonesia tercatat sebesar US$10,1 miliar. Pada akhir 2023, totalnya sudah mencapai US$18,8 miliar, yang mencerminkan kenaikan hampir dua kali lipat. 

Dwi kembali sangsi jika program ambisius tersebut akan sangat sulit tercapai. "Jadi tidak mungkin kalau swasembada pangan, istilahnya mau kapan pun juga tidak mungkin," ujar dia, yang juga sekaligus Ketua umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AP2TI).

Hanya saja, Dwi menggarisbawahi jika terdapat sejumlah komoditas lain yang mungkin dapat bisa mencapai swasembada. Komoditas tersebut mencakup beras dan jagung.

"Untuk jagung dan beras barangkali bisa tercapai. Itu bisa itu dua komoditas itu, tetapi yang lainnya sangat sulit," ujar dia.

Untuk komoditas beras, Dwi optimistis lantaran stok yang kini dipegang pemerintah dinilai telah meningkat dan mencukupi untuk konsumsi awal tahun depan.

Hanya saja, stok tersebut juga berasal dari impor beras Indonesia yang sejak 2023 mencapai 3,06 juta ton, dan sepanjang tahun ini yang diperkirakan akan menyentuh 4 juta ton, sekaligus menjadi angka tertinggi selama 6 tahun terakhir.

"Sehingga, itu akan menyumbang stok awal tahun.Sstok awal tahun 2024 itu itu hanya 13%, stok awal tahun 2025 perkiraan saya 20%. Itu sudah sangat aman. Produksi juga saya pastikan naik karena iklim sudah memulai normal," tutur dia. "Kalau pemerintah sampai mengimpor itu ya sudah kebangetan aja tahun depan."

(ain)

No more pages