Urai Antrean
Di sisi lain, dia juga menyoroti tantangan yang sering dihadapi para pengguna kendaraan listrik, yakni antrean panjang di SPKLU, terutama di tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area jalan tol JTTJ dan JTTS.
Berbeda dengan pengisian bahan bakar minyak (BBM) yang hanya memakan waktu satu menit, pengisian daya kendaraan listrik menggunakan fast charging bisa memakan waktu hingga 20 menit.
"Nah tahun lalu, alhamdulillah, antrean di SPKLU bisa kami kelola dengan baik. Tentu saja tahun ini harapan kami juga antrean di SPKLU bisa berjalan lebih lancar lagi," ujar Simon.
Untuk itu, PLN telah menyiapkan berbagai langkah, termasuk mengerahkan sekitar 6.000 petugas untuk mengawal SPKLU dan menyediakan 5 unit mobile charging yang akan siap membantu pemudik yang membutuhkan pengisian daya.
Selain itu, PLN meluncurkan fitur baru dalam aplikasi PLN Mobile berupa Electric Vehicle Digital Service, yang memudahkan pengguna untuk merencanakan perjalanan dan pengecasan.
"Kami kerahkan sekitar 6.000 petugas kami untuk mengawal SPKLU. Kemudian, kami punya unit mobile charging itu kalau enggak salah jumlahnya 6 dan kemudian kami juga sudah membangun suatu electric vehicle digital service di PLN Mobile kami," imbuhnya.
PLN juga menyediakan layanan Road Trip Planner dalam aplikasi PLN Mobile. Fitur ini memungkinkan pemudik untuk merencanakan perjalanan dan mengecek lokasi SPKLU terdekat di sepanjang jalur mudik. Menurut Darmawan, saat ini setiap 23 km di jalan tol telah tersedia SPKLU dari PLN.
"Jadi kalau ada saudara-saudara kita yang ingin mudik menggunakan mobil listrik persilahkan menggunakan road trip planer di PLN Mobile. Dan hari ini di jalan tol setiap 23 KM ada SPKLU dari PLN dan ini untuk mobil sekali nge-charge itu rata-rata jaraknya bisa 350 km," tutur dia.
Selain itu, PLN juga menyediakan hotline khusus untuk mudik menggunakan kendaraan listrik, yakni di nomor 08-777-11-12-123, yang siap melayani kebutuhan informasi terkait SPKLU dan layanan lainnya selama perjalanan.
(mfd/wdh)