Logo Bloomberg Technoz

Bitcoin Terpental dari US$100 Ribu, Analis Sebut Bukan Hal Aneh

Redaksi
09 December 2024 11:25

Harga Bitcoin terhadap dolar AS di layar di toko pertukaran mata uang kripto di Hong Kong, Tiongkok, Kamis (5/12/2024. (Paul Yeung/Bloomberg)
Harga Bitcoin terhadap dolar AS di layar di toko pertukaran mata uang kripto di Hong Kong, Tiongkok, Kamis (5/12/2024. (Paul Yeung/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin mengalami pelemahan, nyaris menjadi yang terdalam dalam 24 jam terakhir sekitar 1,15% sehingga menyebabkan harganya kembali berada di bawah US$100.000. Pelemahan saat pasar kripto sedang bullish kini dianggap sebagai bukan hal aneh.

Akhir pekan lalu Bitcoin bahkan sempat diperdagangkan pada kisaran terendah US$92.144. Telah terjadi jeda reli di sektor ini.

"Meskipun rasanya kami masih memiliki ruang untuk berlari, investor mengambil beberapa keuntungan," jelas Josh Gilbert, analis pasar di eToro.

"Jika kita melihat kembali siklus sebelumnya, bukan hal yang aneh untuk melihat penurunan 20% hingga 40% dalam harga Bitcoin selama pasar bullish," Gilbert berpendapat, dikutip dari Bloomberg News.

Hingga pukul 10.48 waktu Indonesia, Senin (9/12/2024), aset kripto paling berharga tersebut mencatatkan harga US$98.941. Dalam skala mingguan, Bitcoin masih meraih pertumbuhan 1,8%, dikutip dari CoinMarketCap.