Saham konglomerasi milik Garibaldi Thohir alias Boy Thohir, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) juga berbalik arah (rebound) hingga menopang IDX Energy yang menguat 4,5%. Saham ADRO sendiri naik 10,6% pekan kemarin.
Secara teknikal, sinyal dimulainya window dressing juga mulai terlihat, menurut Dimas.
"Jika dilihat pada teknikal IHSG yang berhasil ditutup di atas MA20 daily pada 4 Desember lalu, maka ini merupakan indikasi pembalikan tren yang terjadi di IHSG. Terakhir kali IHSG ditutup di atas MA20-nya terjadi pada 25 Oktober silam dan sejak saat itu pergerakan IHSG terus tertekan hingga ke level 7.041 dan menjadi level terendahnya sejak Juli lalu," tutur Dimas.
Aliran Dana Asing Perkuat Sinyal Window Dressing
Dimas menambahkan, investor asing juga mencatatkan pembelian bersih di pasar regular pada 3-4 Desember kemarin.
"Aliran dana asing yang masuk ke IHSG terakhir terjadi pada awal November, yang artinya selama November investor asing konsisten melakukan distribusi di saham-saham IHSG dan saat ini sudah kembali melakukan pembelian," kata Dimas.
Analis CGS International Handy Noverdanius memiliki pandangan senada, terutama untuk saham empat bank besar.
Handy menjelaskan, kepemilikan investor asing di saham empat bank besar cenderung menurun sepanjang dua bulan terakhir.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat penurunan terbesar. Pada akhir September, kepemilikan investor asing sebesar 70,6% dan berkurang jadi 64,5% pada akhir November.
Imbas penurunan itu bahkan menjadikan porsi kepemilikan asing di saham BBRI menjadi yang terendah sejak pandemi Covid-19. Padahal, saham bank lainnya hanya mengalami penurunan porsi kepemilikan asing di kisaran 1%.
Secara rinci, nilai net sell investor asing antara Oktober-November untuk saham BBRI, BBCA, dan BMRI masing-masing sebesar Rp12,9 triliun, Rp4,3 triliun dan Rp3,4 triliun.
Kondisi saham bank saat ini justru membuka peluang rebound lebih besar yang juga diikuti oleh kembalinya aliran dana asing. Terlebih, jika sentimen positif seperti stabilisasi kurs rupiah terkonfirmasi.
"Sentimen positif di bursa saham domestik akan memicu masuknya kembali aliran dana asing, yang kami yakini akan sangat menguntungkan saham bank besar," kata Handy.
Dia menjadikan saham BBRI, BRIS, dan BBNI sebagai top picks utama saat ini.
Sementara, Dimas menjagokan saham konglomerasi BREN, mengingat besarnya peluang window dressing yang menargetkan saham ini.
(fik/dhf)