Sementara itu, pihak berwenang Indonesia mengungkapkan bahwa Yan Zhenxing telah ditetapkan sebagai tersangka di China utara dan keputusan mengenai deportasi atau ekstradisinya akan memakan waktu. Pemberitahuan Interpol mengenai kasusnya baru dikeluarkan pada Juli 2024.
Laporan Antara menyebutkan bahwa geng kriminal yang terlibat dengan Yan mengoperasikan platform perjudian online yang memanipulasi data untuk meraup keuntungan sebesar US$17,9 juta.
Sosok Yan Zhenxing
Catatan bisnis yang diperoleh Bloomberg News menunjukkan bahwa Yan memiliki sebuah perusahaan lokal bernama Raising (S) Pte yang didirikan sejak 2015. Perusahaan ini tercatat sebagai pedagang grosir komponen elektronik dan kontraktor renovasi, dengan alamat terdaftar di sebuah flat perumahan umum di Singapura. Yan juga tercatat membeli properti di Singapura pada 2016 bersama seorang warga negara China lainnya, yang merupakan salah satu syarat bagi penduduk tetap atau warga negara Singapura untuk memiliki properti tersebut.
Profil LinkedIn yang berhubungan dengan Yan menggambarkan dirinya sebagai direktur penjualan untuk Raising. Ia juga disebut memiliki pengalaman manajemen internasional yang luas setelah tinggal di Singapura selama lebih dari enam tahun dan di Filipina selama satu tahun. Hingga kini, Yan belum memberikan komentar mengenai masalah ini.
(del/hps)