Harga Minyak Melemah usai OPEC+ Tunda Pemulihan Produksi
News
09 December 2024 07:10
Weilun Soon - Bloomberg News
Bloomberg, Harga minyak mencatat penurunan mingguan kedua setelah Arab Saudi memangkas harga minyak mentahnya untuk Asia lebih besar dari perkiraan. Di saat yang sama, pasar terus memantau dampak kejatuhan rezim Suriah terhadap stabilitas di kawasan.
Minyak Brent diperdagangkan mendekati US$71 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) bertahan di atas US$67. Langkah Saudi Aramco untuk menurunkan harga minyaknya dilakukan setelah OPEC+ kembali menunda pemulihan produksi yang sempat dihentikan, menyoroti prospek pasar yang lemah. Di sisi lain, runtuhnya pemerintahan Suriah memberikan guncangan besar di Timur Tengah, sekaligus menjadi pukulan berat bagi sekutu lamanya, Rusia dan Iran.
Sejak pertengahan Oktober, harga minyak berada dalam kisaran sempit, tertekan oleh lemahnya permintaan dari China dan pasokan yang melimpah. Meskipun ada sentimen bullish dari perkembangan geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina, pasar diperkirakan menghadapi surplus pasokan tahun depan, sehingga kecil kemungkinan OPEC+ akan meningkatkan produksi secara signifikan.
Harga Minyak:
- Minyak Brent untuk pengiriman Februari stabil di US$71,12 per barel pada pukul 07.25 waktu Singapura.
- Harga turun 2,5% pada pekan lalu.
- Minyak WTI untuk pengiriman Januari tidak banyak berubah di US$67,24 per barel.