Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, bank sentral China atau People’s Bank of China (PBOC), menjadi sorotan terkait penetapan harian nilai tukar yuan setelah pekan lalu memberikan sinyal dukungan terhadap mata uang tersebut melalui penetapan kurs yang lebih kuat. Data indeks harga konsumen (IHK) dan produsen (IHP) China yang akan dirilis pekan ini dapat mengindikasikan permintaan domestik yang lesu, sehingga menambah ekspektasi stimulus fiskal lebih lanjut setelah Konferensi Kerja Ekonomi Pusat.

“China kemungkinan menahan stimulus besar-besaran sambil menunggu perubahan kebijakan perdagangan AS pada Januari,” tulis tim analis Barclays yang dipimpin Themistoklis Fiotakis dalam catatan kepada klien. Dengan peluang pelemahan dolar, “tekanan depresiasi yuan mungkin akan mereda sementara, mengingat resistensi PBOC di sekitar level 7,30 per dolar AS.”

Dinamika Timur Tengah

Para pelaku pasar juga akan memantau harga minyak setelah Arab Saudi memangkas harga untuk pembeli Asia lebih dari perkiraan, menyusul penundaan OPEC+ untuk meningkatkan produksi. Pergerakan ini mungkin dipengaruhi oleh jatuhnya pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh kelompok oposisi, yang merupakan pukulan besar bagi sekutu utama seperti Rusia dan Iran. Kejatuhan ini dapat mengubah dinamika regional di tengah konflik yang terus berlangsung.

Grafik harga minyak. (Sumber: Bloomberg)

Di AS, imbal hasil Treasury melanjutkan rebound pada Jumat setelah sebelumnya tertekan akibat kemenangan Donald Trump yang memicu kekhawatiran inflasi. Namun, imbal hasil telah merosot karena spekulasi bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga bulan ini, pertemuan terakhir sebelum Trump menjabat sebagai presiden.

Trump, dalam wawancara dengan Meet the Press di NBC, mengatakan bahwa dia tidak berencana mengganti Gubernur The Fed Jerome Powell setelah kembali ke Gedung Putih. Pasar saat ini memperkirakan peluang 80% pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan Desember, meskipun pejabat bank sentral mengingatkan akan perlunya perlambatan dalam pemangkasan lebih lanjut.

“Proyeksi The Fed sudah mencerminkan pelonggaran bertahap, tetapi perlambatan lebih lanjut, bahkan jeda, mungkin diperlukan,” tulis ekonom Societe Generale yang dipimpin Klaus Baader. “Kami memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC Desember, tetapi itu pun bergantung pada data IHK mendatang.”
Minggu ini, bank sentral Australia kemungkinan mempertahankan suku bunga acuan di tengah tanda-tanda pelemahan ekonomi. Bank Sentral Eropa, Bank of Canada, dan Bank Sentral Swiss diperkirakan melonggarkan kebijakan moneter, sementara bank sentral Brasil kemungkinan akan menaikkan suku bunga untuk menekan tekanan inflasi.

(bbn)

No more pages