“Kalau avturnya di diskon 10%, berarti maskapai penerbangan bisa menghemat biaya 3,5%—4% maksimal,” ungkap Alvin.
Terkait dengan risiko kenaikan harga avtur setelah periode diskon berakhir, Alvin menyatakan penetapan harga avtur memiliki rumus tersendiri dan diatur oleh pemerintah.
Secara terperinci, Alvin menjelaskan Indonesia berpatokan pada Mean of Plats Singapore (MOPS) dan harga minyak dunia untuk menentukan harga patokan bahan bakar minyak (BBM), termasuk avtur, sehingga harga tidak bisa dinaik-turunkan begitu saja.
Dia juga menegaskan badan usaha penjual avtur tidak dapat menaikan atau menurunkan harga avtur sendiri, melainkan harus mengikuti keputusan pemerintah. Keputusan harga yang diambil pemerintah pun telah mempertimbangkan beberapa aspek di atas.
“Rumusnya harga avtur itu diatur oleh pemerintah. Enggak bisa Pertamina menaik-naikkan harga sendiri atau menurunkan harga sendiri juga nggak bisa,” tutur Alvin.
“Keputusan pemerintah itu sudah ada, berdasarkan harga minyak dunia, harga Avtur di Singapura berapa pakai MOPS,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi resmi mengumumkan pemerintah akan mendiskon harga avtur di 19 bandara selama periode Desember 2024.
Dudy menjelaskan kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya penurunan harga tiket maskapai penerbangan sebesar 10% selama periode Natal 2024—Tahun Baru 2025 (Nataru), sebagaimana telah diputuskan melalui rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga (k/l).
Terdapat empat strategi yang diputuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat selama periode Nataru, khususnya untuk maskapai penerbangan berjadwal kelas ekonomi rute domestik.
Pertama, kata Dudy, opsi penambahan jam operasional bandara dan layanan navigasi penerbangan menjadi 24 jam selama Desember.
Kedua, potongan 50% untuk tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) serta pelayanan jasa pendaratan penempatan penyimpanan pesawat udara (PJP4U).
Ketiga, penurunan biaya tambahan bahan bakar atau fuel surcharge dari 10% menjadi 2% untuk pesawat tipe jet, dan dari 25% menjadi 20% untuk pesawat tipe baling-baling atau propeller.
“Keempat, pemberian potongan harga jual avtur di 19 bandara dengan rentang harga Rp700 sampai dengan Rp980 per liter berlaku selama Desember 2024,” kata Dudy dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (4/12/2024).
- Dengan asistensi Mis Fransiska Dewi
(azr/wdh)