Rezim Assad di Suriah Tumbang, Minyak Dunia Bisa Terbang ke US$80
Azura Yumna Ramadani Purnama
08 December 2024 18:00
Bloomberg Technoz, Jakarta – Harga minyak mentah Brent berisiko terkerek hingga US$80 per barel dalam jangka waktu pendek, terimbas sentimen pemberontakan yang terjadi di Suriah yang berujung pada kaburnya Presiden Bashar al-Assad dari Damaskus.
Analis Mata Uang dan Komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong menjelaskan, meski Suriah bukan produsen minyak utama dunia, negara itu merupakan negara sahabat produsen utama minyak dunia yakni Iran dan Rusia.
Walhasil, ketegangan yang terjadi dapat direspons oleh pasar sebagai eskalasi di kawasan produsen minyak.
“Untuk jangka pendek bisa ke US$80. Walau bukan produsen utama, Suriah didukung oleh Iran dan Rusia yang merupakan produsen besar,” ucap Lukman ketika dihubungi Bloomberg Technoz, Minggu (8/12/2024).
Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2025 turun 1,6% dan ditutup pada harga US$67,20 per barel pada Jumat (6/12/2024). Sementara itu, Brent untuk pengiriman Februari turun 1,4% dan ditutup pada harga US$71,12 per barel.