Logo Bloomberg Technoz

Bongkar-pasang Subsidi BBM Jadi BLT: Lebih Baik Jangan 2025

Mis Fransiska Dewi
08 December 2024 14:00

Petugas melakukan ukur ulang isi BBM di SPBU 34-15137 Rest Area Tol Tangerang - Jakarta, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas melakukan ukur ulang isi BBM di SPBU 34-15137 Rest Area Tol Tangerang - Jakarta, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan ekonom energi berpendapat wacana pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) akan lebih efektif jika dilakukan pada 2026.

Pemerintah dinilai ‘egois’ jika mengeksekusi wacana tersebut pada 2025, lantaran tidak melihat fakta kondisi ekonomi Indonesia saat ini yang makin terpuruk.

“Kalau misalkan lihat ya mungkin jangan tahun ini sama tahun depan lah ya. Mudah-mudahan ada perbaikan ekonomi, mungkin pada 2026 kalau misalkan kita lihat economic recovery,” kata ekonom energi dari Universitas Padjajaran Yayan Satyakti saat dihubungi, dikutip Minggu (8/12/2024).

Yayan menilai utak-atik skema subsidi BBM dinilai makin membebani mayoritas masyarakat Indonesia ke depan, yang sudah terancam beban-beban lain. Ditambah, menurut Yayan, penetapan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2025 sebesar 6,5% dinilai kurang cukup mengatrol daya beli masyarakat.  

“Karena dengan situasi permintaan yang lemah, kemudian juga biaya-biaya yang tinggi, sehingga kita agak repot untuk memberikan ruang khususnya agar konsumsi itu bisa bertahan,” tutur Yayan. 

Pemotor memadati SPBU Pertamina di Pangkal Pinang untuk mengisi BBM (Dimas Ardian/Bloomberg)