Gegara Biodiesel, Solar di RI Lambat Mengadopsi Standar Euro 4
Redaksi
08 December 2024 13:30

Bloomberg Technoz, Jakarta – Transisi Indonesia menuju standar bahan bakar diesel atau solar Euro 4 atau 5 dinilai bakal lambat, seiring dengan makin intensifnya program mandatori biodiesel serta kurangnya investasi ekspansi kilang.
BMI—lengan riset Fitch Solutions, bagian dari Fitch Group — menyebut kilang minyak di Indonesia saat ini memproduksi tiga jenis diesel, yaitu; CN48 dengan kandungan sulfur 2.500 parts per million (ppm), CN51 (500 ppm sulfur), dan CN53 (50 ppm sulfur).
Batas sulfur diesel nasional diperketat menjadi 500 ppm pada 2021, dengan rencana untuk mewajibkan 50 ppm pada 2025.
“Mengadopsi standar 50 ppm akan mengharuskan kilang minyak untuk memproduksi lebih banyak komponen rendah sulfur untuk memenuhi seluruh permintaan diesel,” papar BMI dalam laporannya, dikutip Minggu (8/12/2024).
Meskipun CN48 masih digunakan di sektor transportasi jalan raya, pangsa permintaan solar totalnya telah turun dari 34% pada 2015 menjadi 1,1% pada 2023.
