Logo Bloomberg Technoz

“Hal ini menunjukkan bahwa definisi barang mewah cenderung kabur dan dapat bergeser seiring waktu, yang pada akhirnya menyulitkan masyarakat menengah ke bawah,” tegas Achmad.

Berikutnya, terdapat efek domino yang timbul akibat penerapan tarif PPN yang lebih tinggi khusus barang mewah. Sebab, kata Achmad, ketika terjadi kenaikan PPN untuk kendaraan bermotor tertentu, maka dapat mempengaruhi industri turunannya seperti layanan perbaikan, asuransi, hingga suku cadang.

Ia menjelaskan, jika produsen dan penyedia jasa pada sektor tersebut menaikan harga untuk menyesuaikan peningkatan tarif PPN maka masyarakat menengah yang menggunakan produk atau layanan tersebut juga akan ikut tertekan.

Achmad memandang hal yang serupa juga dapat terjadi pada sektor properti, sebab properti dengan harga tertentu yang masuk dalam klasifikasi barang mewah turut dikenakan tarif PPN yang lebih tinggi.

“Ini dapat berdampak pada harga sewa, biaya perawatan, atau bahkan biaya bahan bangunan,” tegas Achmad.

Pada akhirnya, Achmad menegaskan, biaya tambahan itu akan dibebankan pada konsumen akhir termasuk kelompok masyarakat menengah dan kecil. Sehingga, terdapat beban baru yang harus dipikul olehnya.

Sebagaimana diketahui, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad memastikan Presiden Prabowo Subianto sudah menyetujui usulan mengenai skema penerapan PPN multitarif dari sebelumnya satu tarif, salah satunya dengan mengenakan kenaikan PPN menjadi 12% hanya untuk barang mewah.

Dengan demikian, DPR melakukan pertemuan dengan 3 Wakil Menteri Keuangan di Kabinet Merah Putih a.l. Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara dan Anggito Abimanyu di Gedung Nusantara III pada Jumat (6/12/2024).

"Iya [setuju], justru kemarin dari hasil pembicaraan itu, ya kami merilis di media di Istana Kepresidenan setelah berbicara dengan Presiden [Prabowo], fix," ujar Dasco saat ditemui di Gedung Nusantara III, Jumat (6/12/2024).

Penerapan tarif PPN 12% untuk barang mewah, menurutnya hanya dikenakan pada komoditas tertentu yang selama ini masuk dalam kategori PPnBM. Namun, Dasco membuka peluang bahwa komoditas yang dianggap barang mewah akan diperluas.

(azr/lav)

No more pages