Jennifer A. Dlouhy - Bloomberg News

Bloomberg - Senat Amerika Serikat meloloskan RUU untuk menerapkan kembali tarif impor panel pembangkit listrik tenaga matahari atau panel tenaga surya dari Asia Tenggara hingga 254 persen.

Keputusan para Rabu (3/5) ini menggarisbawahi perselisihan antara melanjutkan ketergantungan AS pada barang impor guna mendorong pertumbuhan energi terbarukan negara itu.

RUU itu kini menunggu perundangannya oleh Presiden Joe Biden yang sebelumnya mengatakan akan memveto langkah tersebut dan mempertahankan moratorium tarif yang akan berlaku hingga awal Juni 2024.

Sembilan anggota Senat dari partai Demokrat memberi suara mendukung RUU untuk mengakhiri masa jeda itu dan menggarisbawahi kewaspadaan kedua partai politik AS tersebut terhadap rencana pemerintah melindung pengembagan energi terbarukan mereka dari ancaman perang dagang.